Daging Perut Babi Masak Merah dengan Telur, Tidak Berminyak! Hidangan Wajib untuk Pecinta Nasi dan Jamuan Keluarga

Telur masak merah adalah hidangan yang sering muncul pada makan malam mingguan di rumah nenek saat kecil. Saya sebenarnya tidak suka makan telur, tetapi hidangan ini bisa membuat saya melanggar prinsip saya, dengan satu syarat: kuning telurnya harus dihancurkan dan dicampur dengan nasi. Ujung sumpit dimasukkan ke sisi telur yang telah dikerat untuk rasa lebih baik, kemudian ditekan dengan teliti hingga telur terbelah sempurna di dalam mangkuk. Kuning telurnya dihancurkan, dituangi saus daging, lalu diaduk searah jarum jam, jadilah semangkuk nasi dengan saus daging kuning telur yang merupakan ritual kecil di masa kecil saya. Sejak rumah nenek digusur, hidangan ini jarang muncul lagi, dan saya pun sudah lama tidak menghancurkan kuning telur. Namun, setelah memiliki anak, banyak kenangan masa kecil saya kembali hidup, dan saya tiba-tiba teringat pada telur masak merah ini. Dalam membuat kali ini, saya menggunakan anggur masak premium dari Mi Po Po. Saat dituangkan ke dalam masakan, aroma manis anggur beras memenuhi dapur, menghidupkan kembali memori ibu menggunakan arak fermentasi untuk memasak telur rebus. Ketika matang, tidak ada rasa pedas menyengat dari anggur yang tersisa, hanya aroma wangi beras dan daging yang memenuhi mulut. Ini pertama kalinya saya memasak daging masak merah. Suami saya yang tidak suka makanan berminyak awalnya khawatir mendengar saya mau memasak ini. Setelah matang, ternyata ia memberikan pujian bahwa hidangan ini lezat dan tidak berminyak!