Kangpungki yang Lembut, Sedikit Pedas
Musim hujan di Gangnam membuat segalanya menjadi lembap. Sembuhkan hati yang suram dengan memasak. Kangpungki adalah hidangan klasik yang terkenal di seluruh dunia dan merupakan resep yang hampir wajib ada di setiap rumah tangga. Kangpungki umumnya memiliki tiga variasi utama: gaya Sichuan, gaya Shandong, dan gaya Guizhou. Gaya Sichuan biasanya menggunakan dada ayam, kacang tanah panggang, dan cabai kering sebagai bahan utama. Rasa pedas dan manis longan menjadi titik utama, dan aroma tumisan cabai sangat penting. Gaya Shandong sering menggunakan paha ayam dan terkadang menambahkan bahan seperti akar teratai atau selada air. Teknik memasak dengan suhu tinggi dalam waktu singkat sangat penting. Gaya Guizhou menggunakan cabai fermentasi yang memberikan kombinasi rasa pedas, manis, dan segar. Inilah yang memberikan masakan Guizhou ciri khas yang membedakannya dari masakan Sichuan. Walaupun Anda memahami rahasia Kangpungki, mereplikasi resep tradisional Sichuan tidak selalu dapat diterima oleh orang dewasa dan anak-anak di Gangnam! Triknya adalah menciptakan resep yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, dari tua hingga muda.
Bahan-bahan
Langkah-langkah
Dalam masakan ala Sichuan, dada ayam biasanya menjadi pilihan utama. Sebaliknya, gaya Shandong cenderung menggunakan paha ayam. Secara pribadi, saya lebih suka paha ayam dibandingkan dada.
Pisahkan tulang dari paha ayam. Chef biasanya menggunakan pisau, tetapi ini bisa sulit bagi pemula. Saran saya, potong paha ayam menjadi dua.
Gunakan gunting untuk memisahkan dan membuang tulangnya.
Potong dadu daging ayam dengan ukuran sekitar 1,5 cm.
Lumuri potongan ayam dengan kecap asin, saus tiram, dan bumbu BBQ Orléans.
Aduk hingga semua bahan tercampur rata.